Sabtu, 04 Mei 2024

BEST PRACTICE

 

PENYUSUNAN MODUL AJAR KURIKULUM MERDEKA SESUAI POTENSI SEKOLAH BAGI GURU DI GUGUS III KECAMATAN TANJUNG RAYA

KABUPATEN AGAM SUMATERA BARAT

 

Penulis:

Serni Mulia Hartati, S.Pd.SD

Kepala Sekolah

SD Negeri 35 Paninjauan Kecamatan Tanjung Raya Kabupaten Agam Sumatera Barat

 

 

A.    PENDAHULUAN

Pendidikan merupakan salah satu pilar penting dalam pembangunan suatu negara. Untuk mencapai pendidikan berkualitas, peran sekolah sangatlah krusial. Sekolah Penggerak, sebagai lembaga pendidikan yang memiliki prestasi dan praktik terbaik, telah lama menjadi harapan dalam memberikan teladan dan rujukan bagi sekolah-sekolah lainnya. Namun, dalam era yang terus berkembang, perubahan lingkungan, teknologi, dan tuntutan global semakin menghadirkan tantangan baru bagi sistem pendidikan.

Motivasi belajar merupakan hal penting yang dapat menentukan keberhasil-an belajar peserta didik. Keberhasilan belajar akan tercapai apabila peserta didik memilikikemauan dan dorongan untuk belajar. Peserta didik yang memiliki motivasi belajar tinggi, hasil belajarnya akan berbeda dengan peserta didik yang memiliki motivasi rendah.

Selain motivasi belajar, strategi mengajar dan model-model pembelajaran yang digunakan guru juga merupakan kompetensi penting yang harus ada dalam proses pembelajaran. Selain model pembelajaran, guru juga harus menggunakan media pembelajaran inovatif sebagai alat untuk mempermudah siswa dalam belajar berupa modul. Modul dipergunakan sebagai bahan pembelajaran yang praktis dalam mendukung kegiatan pembelajaran siswa. Dengan adanya media pembelajaran berupa modul, peserta didik bisa belajar secara lebih sistematis dan terarah. Harapannya, peserta didik bisa memiliki kompetensi yang diwajibkan dalam aktivitas belajar.

Modul ajar adalah salah satu jenis perangkat ajar dalam Kurikulum Merdeka yang dirancang secara lengkap dan sistematis sebagai panduan dan pedoman guru dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran. Perangkat ajar ini merupakan bentuk penerapan Alur Tujuan Pembelajaran (ATP) yang dikembangkan dari Capaian Pembelajaran (CP) dan dilengkapi dengan langkah-langkah pembelajaran, rencana asesmen, hingga sarana yang dibutuhkan agar dapat menjalani pembelajaran yang lebih terorganisir. 

Namun  kenyataannya  motivasi  belajar  peserta  didik  kelas IV SD Negeri 35 Paninjauan Kecamatan Tanjung Raya Kabupaten Agam masih sangat rendah. Hal ini dapat terlihat dari kondisi peserta didik pada saat mengikuti kegiatan pembelajaran. Hampir sebagian besar peserta didik kehilangan konsentrasi pada saat pembelajaran sedang berlangsung. Beberapa dari mereka bahkan lebih asik bermain sendiri, dan mengganggu teman-temannya. Perhatian mereka terhadap materi yang disampaikan guru sangat kurang, sehingga berdampak pada hasil belajar mereka. Rendahnya motivasi belajar peserta didik dipengaruhi oleh beberapa hal, seperti guru masih menekankan pengajaran yang berpusat pada guru (teacher centered ). Hal ini terlihat dari peran guru yang lebih dominan dalam kegiatan pembelajaran di kelas. Guru cenderung memberikan tugas kepada peserta didik tanpa memberikan pilihan kegiatan yang melibatkan pengalaman secara langsung. Kondisi tersebut dilatar belakangi antara lain: guru belum bisa menentukan  dan menyusun media pembelajaran inovatif berupa modul ajar sebagai alat untuk mempermudah siswa dalam belajar sesuai dengan karakteristik peserta didik. Modul ajar yang biasa digunakan oleh guru merupakan modul ajar yang diambil atau di download dari internet. Modul ajar tersebut belum direvisi sesuai dengan kondisi nyata sekolah. Hal ini menyebabkan pembelajaran yang dilaksanakan tidak berjalan dengan maksimal dan sesuai harapan.

Berdasarkan permasalahan tersebut, maka dibutuhkan Pendampingan Penyusunan Modul Ajar Kurikulum Merdeka Sesuai Potensi Sekolah Bagi Guru di Gugus III Kecamatan Tanjung Raya Kabupaten Agama Sumatera Barat.

 

B.  ISI

Kegiatan ini dilaksanakan dengan materi menyusun modul ajar sesuai dengan konteks sekolah dan siswa di sekolah tempat bertugas guru-guru tersebut. Perevisian modul ajar yang didownload dalam bidang media ajar, sumber belajar, LKS yang relevan, serta kegiatan pembelajaran yang sesuai dengan siswa. Guru-guru bekerja secara diskusi, kolaboratif dan mandiri dalam pembuatan modul ajar tersebut.

Adapun langkah-langkah yang dilakukan dalam melaksanakan kegiatan best practice ini adalah:

1.      Melakukan supervisi perangkat pembeajaran

2.      Melakukan diskusi bersama kepala sekolah se gugus untuk melaksanakan kegiatan best practice 

3.      Menyusun jadwal kegiatan bersama kepala sekolah se gugus III

4.      Melaksanakan kegiatan best practice:

a).   Merencanakan tindakan pada kegiatan Best Practice (membuat format/ instrumen wawancara, penilaian RPP Kurikulum Merdeka, rekapitulasi hasil penyusunan RPP Kurikulum Merdeka).

Kegiatan ini dilaksanakan pada saat KKKS Bersama kepala sekolah se gugus III Kecamatan tanjung raya pada hari Kamis tanggal 24 Agustus 2023.                                       

b). Memberi kesempatan kepada guru untuk mengemukakan kesulitan   atau  hambatan dalam menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Kurikulum Merdeka.

c).   Menjelaskan kepada guru tentang pentingnya RPP  Kurikulum Merdeka dibuat secara lengkap.

Adapun Langkah-langkah yang dapat dilakukan dalam menyusun modul ajar adalah sebagai berikut:

1)      Menganalisis kondisi dan kebutuhan guru dan siswa berdasarkan latar belakang, serta sarana dan prasarana yang tersedia di sekolah, sekaligus kemampuan dan kreativitas yang dimiliki oleh guru.

2)      Mengidentifikasi dan menentukan dimensi Profil Pelajar Pancasila. Pada langkah ini, guru dapat memilih beberapa dimensi Profil Pelajar Pancasila yang paling memungkinkan untuk dikembangkan dalam pembelajaran. Misalnya, untuk materi Pancasila pada mapel PPKn, dimensi Profil Pelajar Pancasila yang dipilih adalah berkebinekaan global dan bernalar kritis.

3)      Menentukan Alur Tujuan Pembelajaran (ATP) yang akan dikembangkan menjadi Modul Ajar.

4)      Menyusun Modul Ajar berdasarkan komponen yang tersedia. Pada langkah ini, guru juga bisa menambahkan komponen lain yang sesuai dengan kebutuhan pembelajaran. 

5)      Setelah Modul Ajar selesai disusun, guru dapat langsung menggunakannya dalam kegiatan pembelajaran. 

6)      Setelah melakukan kegiatan pembelajaran, guru dapat melakukan evaluasi mengenai efektivitas Modul Ajar dalam kegiatan pembelajaran sekaligus menentukan tindak lanjut untuk pembelajaran selanjutnya.

d).   Memberikan pendampingan dalam pengembangan RPP Kurikulum Merdeka.

e).   Melakukan observasi/pengamatan terhadap RPP Kurikulum Merdeka yang telah dibuat guru.

f).   Melakukan revisi atau perbaikan penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran yang lengkap.

g).  Melakukan refleksi.

Foto Kegiatan tanggal 26 Agustus 2023

 

Foto Kegiatan tanggal 28 Agustus 2023


Foto kegiatan tanggal 29 Agustus 2023


Foto kegiatan tanggal 30 Agustus 2023

 

Sedangkan contoh kegiatan modul ajar yang telah direvisi yaitu:

KEGIATAN

DESKRIPSI KEGIATAN

ALOKASI WAKTU

Pendahuluan

     Guru mengucapkan salam dan peserta didik menjawab salam yang diucapkan oleh guru

     Peserta didik berdoa menurut kepercayaanya masing-masing dengan kusyu’

     Guru mengabsen peserta didik dengan memanggil nama peserta didik satu persatu

     Guru memandu peserta didik menyanyikan lagu Indonesia raya agar peserta didik lebih semangat untuk mengikuti pembelajaran

     Guru menyampaikan tujuan pembelajaran

     Guru melakukan penilaian awal dengan memberikan soal lisan yaitu :

1.      Apa saja ide pokok yang terdapat dalam teks narasi?

2.      Bagaimana cara menentukan ide pokok pada teks narasi?

     Apersepsi mengaitkan pembelajaran sebelumnya dengan pembelajaran selanjutnya.

10 Menit

Kegiatan Inti

     Pada awal pembelajaran, guru mengondisikan siswa secara klasikal dengan menampilkan teks narasi yang berjudul “Bujang Sambilan (Legenda Danau Maninjau)” yang merangkum kompetensi-kompetensi yang akan dipelajari.

     Guru mengajukan pertanyaan:

-          Apa judul teks yang akan kita baca?

-          Sudah pernahkah kamu mendengarkan cerita ini?

     Guru meminta beberapa orang siswa untuk membaca teks narasi di depan kelas, sedangkan yang lainnya membaca didalam hati (Diferensiasi Proses)

     Guru meminta peserta didik mengulang membaca kembali teks narasi secara bergantian

     Guru membimbing peserta didik mnceritakan kembali teks narasi yang telah di lihat dan didengarkan secara tulisan

     Guru memberikan LKPD kepada peserta didik

      peserta dididk menjawab LKPD yang diberikan oleh guru secara berkelompok, peserta didik yang kurang memahami materi dibimbing dalam pengisian LKPD (Diferensiasi Proses)

     Guru mengajukan pertanyaan :

-          Apakah kamu sudah paham dengan masing-masing paragraph dalam teks narasi?

-          paragraph pertama menceritakan tentang apa?

50 menit

Penutup

     Peserta didik mampu mengemukan hasil belajar hari ini

     Guru memberikan penguatan dan kesimpulan materi yang dipelajarai

     Peserta didik diberikan kesempatan berbicara /bertanya dan menambahkan informasi dari Peserta didik lainny

     Menyanyikan ”lagu wajib nasional” untuk menumbuhkan nasionalisme, persatuan, dan toleransi.

     Salam dan do’a penutup di pimpin oleh salah satu siswa.

5 Menit

 

Dampak positif ini juga dirasakan oleh sekolah lain yang terlibat dalam kegiatan best practise ini, menyatakan bahwa adanya peningkatan terhadap minat dan cara belajar peserta didiknya. Hal ini dapat terlihat dari dokumentasi kegiatan belajar berikut ini:

           

 

C.    PENUTUP

Pendampingan  dapat meningkatkan motivasi guru dalam menyusun RPP Kurikulum Merdeka dengan lengkap. Guru menunjukkan keseriusan dalam memahami dan menyusun RPP Kurikulum Merdeka apalagi setelah mendapatkan bimbingan pengembangan/ penyusunan RPP dari Penulis. Informasi ini Penulis peroleh dari hasil pengamatan pada saat mengadakan wawancara dan bimbingan pengembangan/penyusunan RPP Kurikulum Merdeka kepada para guru, hal itu dapat dibuktikan  dari hasil observasi/pengamatan yang memperlihatkan bahwa terjadi peningkatan  kompetensi guru dalam menyusun  RPP Kurikulum Merdeka.

Melalui metode pendampingan guru dapat terdampingi dan dapat dalam menyusun modul ajar kurikulum Merdeka secara mandiri. Sebelum guru mengembangkan modul ajar kurikulum merdeka perlu memperhatikan kriterianya yaitu bersifat esensial, menarik, bermakna, menantang, relevan dan kontekstual, dan berkesinambungan sesuasi fase belajar siswa. Setelah menetapkan kriteria, guru dapat membuat modul ajar sesuai dengan format komponen yang ada namun dapat di kondisikan sesuai kebutuhan siswa, guru, dan sekolah.

Pendampingan  dapat meningkatkan motivasi guru dalam menyusun RPP Kurikulum Merdeka dengan lengkap sesuai dengan komponennya. Komponen dalam modul ajar yaitu komponen informasi umum, komponen inti, dan lampiran. Pada informasi umum terdiri atas identitas sekolah, kompetensi awal, profil pelajar pancasila, target siswa, saran prasarana, dan model pembelajaran. Komponen inti terdiri atas tujuan pembelajaran, pemahaman bermakna, pertanyaan pemantik, kegiatan pembelajaran, asesmen, dan remedial serta pengayaan, dan lembar kerja siswa.

Berdasarkan kegiatan yang telah dilaksanakan, kami menyadari bahwa perlunya merevisi atau membuat modul ajar yang sesuai dengan konteks lokal dan siswa, agar pemelajaran dapat berpusat pada siswa sehingga lebih bermakna. Kegiatan ini perlu dilaksanakan untuk selanjutnya secara berkesinambungan agar dapat menumbuhkan kemampuan menyusun modul ajar pada guru, karena hal baik akan menjadi budaya apabila dilaksanakan secara terus-menerus.

Dari kegiatan yang telah dilaksanakan, guru-guru telah dapat membuat satu modul ajar untuk tiap mata pelajaran sesuai jenjangnya yang telah disesuaikan dengan kondisi sekolahnya. Berdasarkan kegiatan yang telah dilaksanakan, kami menyadari bahwa perlunya merevisi atau membuat modul ajar yang sesuai dengan konteks lokal dan siswa, agar pemelajaran dapat berpusat pada siswa sehingga lebih bermakna. Kegiatan ini perlu dilaksanakan untuk selanjutnya secara berkesinambungan agar dapat menumbuhkan kemampuan menyusun modul ajar pada guru, karena hal baik akan menjadi budaya apabila dilaksanakan secara terus-menerus.

Setelah modul ajar yang telah direvisi ini diterapkan dalam pembelajaran di kelas, terjadinya dampak positif. Diantaranya, guru menjadi lebih terarah dalam kegiatan belajar mengajar dan semangat belajar peserta didik menjadi lebih meningkat. Mereka lebih berminat dalam belajar, karena teks narasi yang dibacanya merupakan cerita yang dekat dengannya serta pengadaan LKPD yang mempermudah pemahaman peserta didik terhadap materi pembelajaran.. Selain itu penggunaan media ajar seperti teks narasi yang ditampilkan dengan menggunakan laptop dan proyektor manimbulkan motivasi baru bagi peserta didik.

 

 

 

 

 

 

 Vidio berbagi praktik baik tentang tata cara memperbaiki penilaian kinerja guru pada PMM Maaf atas kekurangan dalam pembuatan vidio ya...