BEST PRACTICE
PENYUSUNAN MODUL AJAR KURIKULUM MERDEKA SESUAI POTENSI
SEKOLAH BAGI GURU DI GUGUS III KECAMATAN TANJUNG RAYA
KABUPATEN AGAM SUMATERA BARAT
Penulis:
Serni Mulia Hartati,
S.Pd.SD
Kepala Sekolah
SD Negeri 35 Paninjauan Kecamatan Tanjung
Raya Kabupaten Agam Sumatera Barat
A. PENDAHULUAN
Pendidikan merupakan salah satu pilar penting dalam pembangunan
suatu negara. Untuk mencapai pendidikan berkualitas, peran sekolah sangatlah
krusial. Sekolah Penggerak, sebagai lembaga pendidikan yang memiliki prestasi
dan praktik terbaik, telah lama menjadi harapan dalam memberikan teladan dan
rujukan bagi sekolah-sekolah lainnya. Namun, dalam era yang terus berkembang,
perubahan lingkungan, teknologi, dan tuntutan global semakin menghadirkan
tantangan baru bagi sistem pendidikan.
Motivasi belajar merupakan hal penting yang dapat menentukan
keberhasil-an belajar peserta didik. Keberhasilan belajar akan tercapai apabila peserta didik memilikikemauan
dan dorongan untuk belajar. Peserta didik yang memiliki motivasi belajar
tinggi, hasil belajarnya akan berbeda dengan peserta didik yang memiliki
motivasi rendah.
Selain motivasi belajar, strategi mengajar dan model-model
pembelajaran yang digunakan guru juga merupakan kompetensi penting yang harus
ada dalam proses pembelajaran. Selain model pembelajaran, guru juga harus
menggunakan media pembelajaran inovatif sebagai alat untuk mempermudah siswa
dalam belajar berupa modul. Modul dipergunakan sebagai bahan pembelajaran yang
praktis dalam mendukung kegiatan pembelajaran siswa. Dengan adanya media
pembelajaran berupa modul, peserta didik bisa belajar secara lebih sistematis
dan terarah. Harapannya, peserta didik bisa memiliki kompetensi yang diwajibkan
dalam aktivitas belajar.
Modul ajar adalah salah satu jenis perangkat ajar dalam Kurikulum
Merdeka yang dirancang secara lengkap dan sistematis sebagai panduan dan
pedoman guru dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran. Perangkat ajar ini
merupakan bentuk penerapan Alur Tujuan Pembelajaran (ATP) yang dikembangkan
dari Capaian Pembelajaran (CP) dan dilengkapi dengan langkah-langkah
pembelajaran, rencana asesmen, hingga sarana yang dibutuhkan agar dapat
menjalani pembelajaran yang lebih terorganisir.
Namun kenyataannya motivasi belajar
peserta didik kelas IV SD Negeri 35 Paninjauan
Kecamatan Tanjung Raya Kabupaten Agam masih sangat rendah. Hal ini dapat
terlihat dari kondisi peserta didik pada saat mengikuti kegiatan pembelajaran.
Hampir sebagian besar peserta didik kehilangan konsentrasi pada saat
pembelajaran sedang berlangsung. Beberapa dari mereka bahkan lebih asik bermain
sendiri, dan mengganggu teman-temannya. Perhatian mereka terhadap materi yang
disampaikan guru sangat kurang, sehingga berdampak pada hasil belajar mereka.
Rendahnya motivasi belajar peserta didik dipengaruhi oleh beberapa hal, seperti
guru masih menekankan pengajaran yang berpusat pada guru (teacher centered ). Hal ini terlihat dari peran guru yang
lebih dominan dalam kegiatan pembelajaran di kelas. Guru cenderung memberikan
tugas kepada peserta didik tanpa memberikan pilihan kegiatan yang melibatkan
pengalaman secara langsung. Kondisi tersebut dilatar belakangi antara
lain: guru belum bisa menentukan dan menyusun media pembelajaran
inovatif berupa modul ajar sebagai alat untuk mempermudah siswa dalam belajar
sesuai dengan karakteristik peserta didik. Modul ajar yang biasa digunakan oleh
guru merupakan modul ajar yang diambil atau di download dari internet. Modul
ajar tersebut belum direvisi sesuai dengan kondisi nyata sekolah. Hal ini
menyebabkan pembelajaran yang dilaksanakan tidak berjalan dengan maksimal dan
sesuai harapan.
Berdasarkan permasalahan tersebut, maka dibutuhkan Pendampingan Penyusunan Modul Ajar Kurikulum Merdeka Sesuai Potensi Sekolah Bagi Guru di Gugus III Kecamatan Tanjung Raya Kabupaten Agama Sumatera Barat.
B. ISI
Kegiatan ini dilaksanakan dengan materi menyusun modul ajar sesuai
dengan konteks sekolah dan siswa di sekolah tempat bertugas guru-guru tersebut.
Perevisian modul ajar yang didownload dalam bidang media ajar, sumber belajar,
LKS yang relevan, serta kegiatan pembelajaran yang sesuai dengan siswa.
Guru-guru bekerja secara diskusi, kolaboratif dan mandiri dalam pembuatan modul
ajar tersebut.
Adapun langkah-langkah yang dilakukan dalam melaksanakan kegiatan
best practice ini adalah:
1. Melakukan supervisi
perangkat pembeajaran
2. Melakukan diskusi
bersama kepala sekolah se gugus untuk melaksanakan kegiatan best practice
3. Menyusun jadwal kegiatan
bersama kepala sekolah se gugus III
4. Melaksanakan kegiatan
best practice:
a). Merencanakan tindakan
pada kegiatan Best Practice (membuat format/ instrumen wawancara, penilaian RPP
Kurikulum Merdeka, rekapitulasi hasil penyusunan RPP Kurikulum Merdeka).
Kegiatan ini
dilaksanakan pada saat KKKS Bersama kepala sekolah se gugus III Kecamatan
tanjung raya pada hari Kamis tanggal 24 Agustus
2023.
b). Memberi kesempatan kepada guru untuk mengemukakan kesulitan atau hambatan dalam menyusun Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran Kurikulum Merdeka.
c). Menjelaskan kepada guru tentang pentingnya
RPP Kurikulum Merdeka dibuat secara lengkap.
Adapun Langkah-langkah yang dapat dilakukan dalam menyusun modul
ajar adalah sebagai berikut:
1) Menganalisis kondisi dan
kebutuhan guru dan siswa berdasarkan latar belakang, serta sarana dan prasarana
yang tersedia di sekolah, sekaligus kemampuan dan kreativitas yang dimiliki
oleh guru.
2) Mengidentifikasi dan
menentukan dimensi Profil Pelajar Pancasila. Pada langkah ini, guru dapat
memilih beberapa dimensi Profil Pelajar Pancasila yang paling memungkinkan
untuk dikembangkan dalam pembelajaran. Misalnya, untuk materi Pancasila pada
mapel PPKn, dimensi Profil Pelajar Pancasila yang dipilih adalah berkebinekaan
global dan bernalar kritis.
3) Menentukan Alur Tujuan
Pembelajaran (ATP) yang akan dikembangkan menjadi Modul Ajar.
4) Menyusun Modul Ajar
berdasarkan komponen yang tersedia. Pada langkah ini, guru juga bisa menambahkan
komponen lain yang sesuai dengan kebutuhan pembelajaran.
5) Setelah Modul Ajar
selesai disusun, guru dapat langsung menggunakannya dalam kegiatan
pembelajaran.
6) Setelah melakukan
kegiatan pembelajaran, guru dapat melakukan evaluasi mengenai efektivitas Modul
Ajar dalam kegiatan pembelajaran sekaligus menentukan tindak lanjut untuk
pembelajaran selanjutnya.
d). Memberikan pendampingan dalam
pengembangan RPP Kurikulum Merdeka.
e). Melakukan observasi/pengamatan terhadap RPP
Kurikulum Merdeka yang telah dibuat guru.
f). Melakukan revisi atau perbaikan penyusunan
rencana pelaksanaan pembelajaran yang lengkap.
g). Melakukan refleksi.
Foto Kegiatan tanggal 26
Agustus 2023
Foto Kegiatan tanggal 28
Agustus 2023
Foto kegiatan tanggal 29
Agustus 2023
Foto kegiatan tanggal 30
Agustus 2023
Sedangkan contoh kegiatan modul ajar yang telah direvisi yaitu:
KEGIATAN |
DESKRIPSI KEGIATAN |
ALOKASI WAKTU |
Pendahuluan |
⮚
Guru mengucapkan salam dan peserta didik
menjawab salam yang diucapkan oleh guru ⮚
Peserta didik berdoa menurut kepercayaanya
masing-masing dengan kusyu’ ⮚
Guru mengabsen peserta didik dengan memanggil
nama peserta didik satu persatu ⮚
Guru memandu peserta didik menyanyikan lagu
Indonesia raya agar peserta didik lebih semangat untuk mengikuti pembelajaran ⮚
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran ⮚
Guru melakukan penilaian awal dengan
memberikan soal lisan yaitu : 1. Apa saja ide pokok
yang terdapat dalam teks narasi? 2. Bagaimana cara
menentukan ide pokok pada teks narasi? ⮚
Apersepsi mengaitkan pembelajaran sebelumnya
dengan pembelajaran selanjutnya. |
10 Menit |
Kegiatan Inti |
⮚
Pada awal pembelajaran, guru mengondisikan
siswa secara klasikal dengan menampilkan teks narasi yang berjudul “Bujang
Sambilan (Legenda Danau Maninjau)” yang merangkum kompetensi-kompetensi yang
akan dipelajari. ⮚
Guru mengajukan pertanyaan: -
Apa judul teks yang akan kita baca? -
Sudah pernahkah kamu mendengarkan cerita ini? ⮚
Guru meminta beberapa orang siswa untuk
membaca teks narasi di depan kelas, sedangkan yang lainnya membaca didalam
hati (Diferensiasi Proses) ⮚
Guru meminta peserta didik mengulang membaca
kembali teks narasi secara bergantian ⮚
Guru membimbing peserta didik mnceritakan
kembali teks narasi yang telah di lihat dan didengarkan secara tulisan ⮚
Guru memberikan LKPD kepada peserta didik ⮚
peserta
dididk menjawab LKPD yang diberikan oleh guru secara berkelompok, peserta
didik yang kurang memahami materi dibimbing dalam pengisian LKPD
(Diferensiasi Proses) ⮚
Guru mengajukan pertanyaan : -
Apakah kamu sudah paham dengan masing-masing
paragraph dalam teks narasi? -
paragraph pertama menceritakan tentang apa? |
50 menit |
Penutup |
⮚
Peserta didik mampu mengemukan hasil belajar
hari ini ⮚
Guru memberikan penguatan dan kesimpulan
materi yang dipelajarai ⮚
Peserta didik diberikan kesempatan berbicara
/bertanya dan menambahkan informasi dari Peserta didik lainny ⮚
Menyanyikan ”lagu wajib nasional” untuk menumbuhkan nasionalisme, persatuan,
dan toleransi. ⮚
Salam dan do’a penutup di pimpin oleh salah
satu siswa. |
5 Menit |
Dampak positif ini juga dirasakan oleh sekolah lain yang terlibat
dalam kegiatan best practise ini, menyatakan bahwa adanya peningkatan terhadap
minat dan cara belajar peserta didiknya. Hal ini dapat terlihat dari
dokumentasi kegiatan belajar berikut ini:
Pendampingan dapat meningkatkan motivasi guru dalam
menyusun RPP Kurikulum Merdeka dengan lengkap. Guru menunjukkan keseriusan
dalam memahami dan menyusun RPP Kurikulum Merdeka apalagi setelah
mendapatkan bimbingan pengembangan/ penyusunan RPP dari Penulis. Informasi ini
Penulis peroleh dari hasil pengamatan pada saat mengadakan wawancara dan
bimbingan pengembangan/penyusunan RPP Kurikulum Merdeka kepada para guru,
hal itu dapat dibuktikan dari hasil observasi/pengamatan yang
memperlihatkan bahwa terjadi peningkatan kompetensi guru dalam
menyusun RPP Kurikulum Merdeka.
Melalui metode pendampingan guru dapat terdampingi dan dapat dalam
menyusun modul ajar kurikulum Merdeka secara mandiri. Sebelum guru
mengembangkan modul ajar kurikulum merdeka perlu memperhatikan kriterianya
yaitu bersifat esensial, menarik, bermakna, menantang, relevan dan kontekstual,
dan berkesinambungan sesuasi fase belajar siswa. Setelah menetapkan kriteria,
guru dapat membuat modul ajar sesuai dengan format komponen yang ada namun
dapat di kondisikan sesuai kebutuhan siswa, guru, dan sekolah.
Pendampingan dapat meningkatkan motivasi guru dalam
menyusun RPP Kurikulum Merdeka dengan lengkap sesuai dengan komponennya.
Komponen dalam modul ajar yaitu komponen informasi umum, komponen inti, dan
lampiran. Pada informasi umum terdiri atas identitas sekolah, kompetensi awal,
profil pelajar pancasila, target siswa, saran prasarana, dan model
pembelajaran. Komponen inti terdiri atas tujuan pembelajaran, pemahaman
bermakna, pertanyaan pemantik, kegiatan pembelajaran, asesmen, dan remedial
serta pengayaan, dan lembar kerja siswa.
Berdasarkan kegiatan yang telah dilaksanakan, kami menyadari bahwa
perlunya merevisi atau membuat modul ajar yang sesuai dengan konteks lokal dan
siswa, agar pemelajaran dapat berpusat pada siswa sehingga lebih bermakna.
Kegiatan ini perlu dilaksanakan untuk selanjutnya secara berkesinambungan agar
dapat menumbuhkan kemampuan menyusun modul ajar pada guru, karena hal baik akan
menjadi budaya apabila dilaksanakan secara terus-menerus.
Dari kegiatan yang telah
dilaksanakan, guru-guru telah dapat membuat satu modul ajar untuk tiap mata
pelajaran sesuai jenjangnya yang telah disesuaikan dengan kondisi sekolahnya.
Berdasarkan kegiatan yang telah dilaksanakan, kami menyadari bahwa perlunya
merevisi atau membuat modul ajar yang sesuai dengan konteks lokal dan siswa,
agar pemelajaran dapat berpusat pada siswa sehingga lebih bermakna. Kegiatan
ini perlu dilaksanakan untuk selanjutnya secara berkesinambungan agar dapat
menumbuhkan kemampuan menyusun modul ajar pada guru, karena hal baik akan
menjadi budaya apabila dilaksanakan secara terus-menerus.
Setelah modul ajar yang telah direvisi ini
diterapkan dalam pembelajaran di kelas, terjadinya dampak positif. Diantaranya,
guru menjadi lebih terarah dalam kegiatan belajar mengajar dan semangat belajar
peserta didik menjadi lebih meningkat. Mereka lebih berminat dalam belajar,
karena teks narasi yang dibacanya merupakan cerita yang dekat dengannya serta
pengadaan LKPD yang mempermudah pemahaman peserta didik terhadap materi
pembelajaran.. Selain itu penggunaan media ajar seperti teks narasi yang ditampilkan
dengan menggunakan laptop dan proyektor manimbulkan motivasi baru bagi peserta
didik.
Mantap. Terima kasih info san ilmunya buk
BalasHapusSama-sama. Semoga menambah inspirasi bagi kita semua. Terimakasih banyak atas kunjungannya...
BalasHapusSukses selalu bu kepsek..semoga bisa menularkan ilmunya kepada kami..
BalasHapusAamiin... Terima kasih ibu Mona. Semoga bermanfaat ya..
Hapusteruslah berkaya kepala sekolah hebat
BalasHapus